Contohperubahan fisika terjadi pada proses membeku, menyublim, mencair, menguap, mengkristal, dan mengembun. Untuk jelasnya bisa elo lihat di diagram bawah ini ya. Macam-macam perubahan fisika (Arsip Zenius) Nah, dari diagram di atas bisa dilihat bahwa proses perubahan wujud zat dari cair menjadi gas disebut menguap. 2 Sifat Kimia. Sifat kimia menyjangkut perubahan materi menjadi matei lain, Sifat kimia zat merupakan kesanggupan suatu zat untuk mengadakan reaksi kimia sehingga terjadi perubahan. Baca : Materi Kimia Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Kelas 10 SMA MA SMK. Sifat kimia zat dapat diketahui dengan beberapa cara, sebagai berikut. a. Pembahasan Perubahan kimia merupakan jenis perubahan yang ditandai dengan adanya pembentukan zat baru dan perubahan yang terjadi tidak dapat dikembalikan. Sedangkan perubahan fisika merupakan perubahan yang berkaitan dengan wujud benda saja, bersifat sementara sehingga perubahan wujud benda dapat kembali ke bentuk asal, dan tidak menghasilkan Videopembelajaran tematik muatan Materi IPA Kelas 5 Tema 7 Subtema 2 tentang Perubahan Sifat Benda di atas bisa kamu manfaatkan untuk memperjelas pemahaman kamu tentang materi ini. Jadi silakan pilih gaya belajar kamu ya. Latihan Soal Materi IPA Kelas 5 Tema 7 Subtema 2 "Perubahan Sifat Benda" Perubahanwujud suatu zat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Perubahan Fisika, Perubahan Kimia, dan Perubahan Biologi. 1. Perubahan Fisika. arrayhan.com. Perubahan Fisika adalah perubahan wujud suatu zat ke wujud lain, tetapi masih memiliki sifat yang sama dengan wujud awalnya tanpa menghasilkan zat baru. Contohperubahan wujud dari benda padat menjadi gas atau mengkristal (Menghablur), adalah: Uap air yang berubah menjadi salju. 2. Perubahan Wujud benda yang bersifat tetap atau permanen Perubahan wujud benda yang diakibatkan karena perubahan suhu dan perubahannya bersifat tetap atau permanen, seperti contoh: Kertas jika dibakar akan menjadi abu. Teknologipascapanen dan pengolahan pangan terus dioptimasikan untuk menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi. Nanoteknologi dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan sifat baru atau memperbaiki sifat fisik, kimia dan keamanan pangan, seperti tekstur, rasa, warna, kelarutan, stabilitas, umur simpan, kandungan gizi (fortifikasi 5Contoh Perubahan Wujud (Sifat) Benda. via cafependidikan.com. Ada beberapa perubahan wujud benda yaitu: Es adalah wujud air dalam benuk padat. Air dapat membeku jika mwngalami penurunan suhu yang sangat dingin. Jenis logam yang banyak digunakan adalah aluminium, besi dan baja. Aluminium dimanfaatkan untuk membuat bahan bangunan (atap Sifatperubahan wujud dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk makanan dan minuman. Kerjakan bersama kelompokmu. Pilihlah satu produk makanan atau minuman yang pembuatannya mengalami perubahan wujud. Kamu dapat memperkenalkan produk makanan dan minuman pilihan kelompokmu. Lakukan pada esok hari. Ikutilah langkah-langkah berikut 1. Perubahanwujud benda dari cair menjadi padat disebut membeku. Es dapat berubah wujud menjadi air kembali jika dipanaskan. Perubahan wujud ini disebut mencair. Perubahan sifat pada benda tersebut bersifat sementara, karena benda dapat kembali ke wujud semula. 2. Perubahan Sifat Benda yang Bersifat Tetap Perubahan bersifat tetap adalah perubahan 2Nt0k. Perubahan Wujud Padat Menjadi Cair dalam Pembuatan Minyak Goreng Minyak goreng adalah salah satu bahan masakan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tahukah kamu bahwa minyak goreng dibuat dari perubahan wujud padat menjadi cair? Ya, perubahan wujud ini dimanfaatkan dalam pembuatan minyak goreng. Bagaimana perubahan ini dapat dilakukan? Berikut penjelasannya Minyak goreng dihasilkan dari biji-bijian seperti jagung, kedelai, kelapa sawit, kelapa dan biji bunga matahari. Setelah pengolahan biji-bijian tersebut, akan dihasilkan minyak padat seperti mentega atau margarin. Namun, untuk menghidangkan makanan, minyak padat ini harus diubah menjadi bentuk cair terlebih dahulu. Nah, perubahan wujud padat menjadi cair dalam pembuatan minyak goreng dilakukan dengan menggunakan proses destilasi atau peleburan. Proses peleburan ini dilakukan dengan memanaskan minyak padat di atas suhu lelehnya hingga minyak tersebut berubah menjadi cair. Sedangkan untuk proses destilasi, minyak padat melalui tahap-tahap pemanasan dan pendinginan yang kemudian menghasilkan minyak cair. Setelah minyak padat berubah menjadi minyak cair, kemudian dilakukan pemurnian untuk menghilangkan bau tak sedap dan mengurangi kadar asamnya. Tahap pemurnian ini sangat penting dilakukan untuk menghasilkan minyak goreng yang sehat dan berkualitas. Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan minyak goreng yang berulang kali dapat meningkatkan kadar asam lemak tak jenuh ganda dalam makanan, yang dapat menyebabkan efek buruk bagi kesehatan seperti peningkatan kolestrol dan risiko gangguan jantung. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan minyak goreng secara bijak dan sesuai dengan kebutuhan. Selain digunakan sebagai bahan makanan, minyak goreng juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif dalam mesin diesel. Namun, penggunaan minyak goreng secara berlebihan sebagai bahan bakar alternatif dapat menyebabkan emisi yang lebih banyak dan membahayakan lingkungan. Pemanfaatan perubahan wujud padat menjadi cair dalam pembuatan minyak goreng memberikan manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Namun, penggunaannya perlu dilakukan secara bijak dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pemanfaatan Perubahan Wujud Gas Menjadi Cair untuk Memproduksi Gas LPG Liquefied Petroleum Gas LPG atau gas petroleum cair adalah bahan bakar yang banyak digunakan di Indonesia. Dalam proses pembuatannya, perubahan wujud gas menjadi cair sangat penting dilakukan. Tidak hanya itu, tetapi perubahan wujud ini merupakan bagian penting dari berbagai kegiatan di dunia industri. Proses perubahan wujud gas menjadi cair dikenal dengan nama pendinginan atau kondensasi. Teknik ini dimanfaatkan dalam berbagai industri seperti petrokimia, pengolahan gas alam, serta produksi minyak mentah. Gas yang dikondensasi ini menjadi LPG, yakni dengan kandungan propana dan butana. Pemanfaatan perubahan wujud gas menjadi cair sangat mempengaruhi kualitas LPG yang dihasilkan. Dalam prosesnya, gas pada suhu tinggi akan dibekukan dengan bantuan mesin khusus yang disebut dengan chiller. Suhu dingin yang diberikan oleh chiller ini bervariasi, tergantung pada jenis gas yang akan dikondensasi. Jika suhu pada chiller yang diberikan terlalu rendah, maka hasil kondensasinya aka melebihi dari yang diinginkan. Setelah menjalani penddinginan dengan menggunakan chiller, gas pada akhirnya akan berubah menjadi cair. Lalu cairan ini dikumpulkan dan dipisahkan dari unsur tak diinginkan seperti bahan organik terlarut yang berada di dalamnya. Selanjutnya, LPG akan melalui beberapa tahap pemurnian untuk menghilangkan bahan-bahan campuran yang masih tersisa. Lalu, LPG yang telah melalui proses pemurnian akan dikemas dan dijual kepada masyarakat sebagai bahan bakar alternatif. LPG telah digunakan sebagai sumber energi yang utama di sektor bisnis dan rumah tangga. Di dalam bisnis, LPG banyak digunakan dalam kegiatan pengolahan makanan seperti restoran atau tempat fast food. Sedangkan di rumah tangga, LPG digunakan sebagai sumber energi untuk memasak, memanaskan air, dan pemanas ruangan. Proses pembuatan LPG melalui perubahan wujud gas menjadi cair ini, sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Dengan kualitas LPG yang baik, kegiatan keseharian masyarakat dapat berjalan dengan efisien. Tidak hanya itu, penggunaan LPG pun masuk dalam kategori sumber energi yang ramah lingkungan karena terjadi penurunan emisi karbon dioksida. Namun sayangnya, keuntungan besar yang bisa diperoleh dari pemanfaatan perubahan wujud gas menjadi cair untuk memproduksi LPG ini juga diikuti dengan berbagai risiko. Kondensasi gas yang dilakukan tanpa kontrol dan pengawasan yang baik bisa memicu ledakan. Oleh karena itu, penggunaan chiller atau mesin kondensasi gas harus dilakukan oleh tenaga ahli yang profesional dan berkoneksi dengan peralatan yang aman dan terpercaya. Dalam industri produksi LPG, pengawasan keamanan sangat penting agar segala risiko dapat diminimalisir. Perusahaan produksi LPG harus memiliki standar keselamatan yang tinggi dan menerapkan sistem kontrol kualitas yang baik. Hal ini untuk memastikan LPG yang dihasilkan aman bagi penggunanya. Kesimpulannya, perubahan wujud gas menjadi cair sangatlah penting dalam pembuatan Liquefied Petroleum Gas LPG. Teknik ini dimanfaatkan dalam berbagai industri, termasuk industri petrokimia, pengolahan gas alam, dan produksi minyak mentah. Penggunaan LPG sebagai sumber energi merupakan hal yang umum di masyarakat Indonesia dalam kategori rumah tangga dan bisnis. Oleh karena itu, perhatian terhadap keamanan dan kontrol kualitas sangat penting untuk memastikan LPG yang dihasilkan adalah aman dan berkualitas. Transformasi Selaput Tipis pada Perubahan Wujud Padat Menjadi Gas dalam Industri Keramik Industri keramik merupakan salah satu industri yang memanfaatkan perubahan wujud padat menjadi gas untuk membentuk dan menghasilkan produk keramik yang berkualitas. Dalam proses pembuatan produk keramik, selaput tipis pada perubahan wujud padat menjadi gas dimanfaatkan untuk membentuk bagian-bagian produk keramik dengan presisi yang tinggi. Selaput tipis pada perubahan wujud padat menjadi gas terjadi ketika material padat, seperti tanah liat, dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi. Selama proses pemanasan ini, material padat mengalami perubahan wujud menjadi gas, sehingga menciptakan celah-celah pada bagian dalam material padat. Oleh karena itu, selaput tipis pada perubahan wujud padat menjadi gas dapat dimanfaatkan untuk membentuk bagian-bagian keramik yang rumit. Dalam proses pembuatan produk keramik, selaput tipis pada perubahan wujud padat menjadi gas digunakan untuk membentuk bagian-bagian yang memiliki ukuran dan bentuk yang sulit dihasilkan menggunakan metode yang lain. Contohnya adalah wadah yang memiliki tutup dengan bentuk yang rumit atau bagian-bagian yang memiliki alur dan sudut yang tajam. Dalam hal ini, selaput tipis pada perubahan wujud padat menjadi gas memungkinkan produk keramik memiliki presisi yang tinggi dan merupakan solusi yang efektif dalam menghasilkan produk keramik dengan bentuk yang rumit. Selaput tipis pada perubahan wujud padat menjadi gas juga membantu dalam mempercepat waktu produksi dan menghemat biaya produksi produk keramik. Dibandingkan metode yang lain, seperti pembuatan produk keramik dengan cara cetak atau pembuatan dengan metode manual, penggunaan selaput tipis pada perubahan wujud padat menjadi gas mempercepat waktu produksi karena memungkinkan pembentukan bagian-bagian keramik yang rumit. Selain itu, karena produk keramik yang dihasilkan memiliki presisi yang tinggi, biaya untuk melakukan finishing produk keramik juga dapat dihemat. Bagi industri keramik di Indonesia, memanfaatkan selaput tipis pada perubahan wujud padat menjadi gas dalam proses produksi adalah suatu hal yang perlu dipertimbangkan. Dalam era persaingan global yang semakin ketat, meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk adalah faktor yang diperlukan agar dapat bersaing di pasar global. Oleh karena itu, penggunaan selaput tipis pada perubahan wujud padat menjadi gas dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas produk keramik serta menghemat biaya produksi. Pemanfaatan Perubahan Wujud Gas Menjadi Padat pada Industri Pembuatan Es Pada industri pembuatan es, perubahan wujud gas menjadi padat menjadi salah satu teknologi yang telah dimanfaatkan selama ini. Penerapan teknologi ini sangat membantu dalam proses pembuatan es yang cepat dan efektif. Dalam industri pembuatan es, es yang dihasilkan memiliki kualitas yang sangat baik dan bisa digunakan dalam berbagai keperluan. Proses perubahan wujud gas menjadi padat pada industri pembuatan es dilakukan dengan cara pendinginan pada suhu yang sangat rendah. Pendinginan pada suhu yang sangat rendah akan mengubah gas menjadi padat dengan cepat dan efektif. Proses ini dilakukan pada ruangan tertutup untuk mempersingkat waktu pendinginan dan memastikan hasil yang optimal. Teknologi perubahan wujud gas menjadi padat pada industri pembuatan es sangat membantu dalam mempercepat proses produksi es dan memastikan kualitas es yang dihasilkan. Teknologi ini juga membantu industri es dalam memproduksi es dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat. Proses perubahan wujud gas menjadi padat pada industri pembuatan es juga lebih efektif dibandingkan dengan cara tradisional dalam pembuatan es. Metode tradisional menggunakan air sebagai bahan baku dan memakan waktu yang cukup lama. Sementara, teknologi perubahan wujud gas menjadi padat hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Dalam teknologi perubahan wujud gas menjadi padat, gas CO2 digunakan sebagai bahan pendingin. Gas CO2 ini digunakan sebagai bahan pendingin karena mampu menurunkan suhu secara cepat dan efektif. Selain itu, gas CO2 juga bisa ditemukan dengan mudah dan relatif murah. Penggunaan gas CO2 juga lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan dengan metode pendinginan lainnya. Proses perubahan wujud gas menjadi padat pada industri pembuatan es sangat penting dalam memenuhi kebutuhan es dalam jumlah besar pada berbagai acara atau kegiatan. Contohnya pada acara konser atau festival, di mana banyak orang membutuhkan es dalam jumlah besar. Dalam hal ini, teknologi perubahan wujud gas menjadi padat sangat membantu dalam memenuhi permintaan es dalam jumlah besar. Dalam industri makanan dan minuman, es juga menjadi bahan baku penting dalam pembuatan minuman dingin. Teknologi perubahan wujud gas menjadi padat sangat membantu dalam memproduksi es dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam hal ini, teknologi perubahan wujud gas menjadi padat sangat efektif dalam membantu industri makanan dan minuman dalam memproduksi produk berkualitas dengan cepat dan efektif. Teknologi perubahan wujud gas menjadi padat pada industri pembuatan es juga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan produk-produk es yang lebih kreatif dan inovatif. Misalnya, dalam membuat es krim bola dapat menggunakan teknologi perubahan wujud gas menjadi padat untuk menghasilkan bola-bola es krim dengan berbagai bentuk dan ukuran yang unik. Dalam industri pembuatan es, perubahan wujud gas menjadi padat sangat membantu dalam meningkatkan efisiensi produksi dan memastikan kualitas es yang dihasilkan. Dalam hal ini, teknologi perubahan wujud gas menjadi padat dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan produk-produk es yang berkualitas dan inovatif. Proses Sublimasi dalam Pemanfaatan Perubahan Wujud Padat Menjadi Gas pada Industri Farmasi Industri farmasi merupakan salah satu industri yang sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Produk-produk farmasi tidak hanya berupa obat-obatan, namun juga termasuk bahan-bahan seperti serbuk obat, pewarna, vitamintablet, dan sebagainya. Selain itu, satu dari beberapa proses produksi dalam industri farmasi yang sangat penting yaitu proses sublimasi dalam pemanfaatan perubahan wujud padat menjadi sublimasi memiliki peranan penting dalam memproses bahan kimia yang tidak mudah larut ataupun tidak tahan terhadap panas terlalu lama. Proses sublimasi memungkinkan pengolahan bahan-bahan tersebut dengan hasil yang lebih berkualitas dan lebih cepat dibandingkan dengan pengolahan dengan cara konvensional. Dalam industri farmasi, proses sublimasi seringkali digunakan untuk memproses bahan-bahan yang biasanya terlalu sulit untuk diolah dengan cara lain. Misalnya, pengolahan zat aktif dalam obat-obatan, sebagian besar dilakukan dengan proses sublimasi karena zat ini sangat sulit untuk diolah dengan cara lain. Peralatan yang digunakan dalam proses sublimasi termasuk penggunaan alat pengering yang dapat bekerja pada suhu rendah hingga suhu tinggi. Alat pengering menggunakan kombinasi pengaturan suhu dan tekanan yang tepat untuk menghasilkan kondisi yang sesuai dengan proses sublimasi. Dalam proses sublimasi, bahan padat berubah langsung menjadi gas tanpa melalui fase cairan, sehingga bahan-bahan yang terkena proses sublimasi yang berhasil dapat menghasilkan produk dari bahan yang berkualitas tinggi. Manfaat utama dari proses sublimasi dalam pemanfaatan perubahan wujud padat menjadi gas pada industri farmasi yaitu memungkinkan untuk memproses bahan kimia yang tidak larut dan memberikan kemampuan untuk mencapai hasil yang lebih baik secara kualitas. Hal ini sangatlah penting karena dalam industri farmasi produk yang berkualitas tinggi sangatlah diperlukan untuk memastikan produk tersebut aman untuk digunakan oleh masyarakat. Meskipun banyak manfaat yang dapat dihasilkan dari proses sublimasi dalam pemanfaatan perubahan wujud padat menjadi gas pada industri farmasi, namun perlu diingat bahwa proses ini juga dapat memiliki beberapa keterbatasan. Beberapa keterbatasan tersebut antara lain, bahan kimia tertentu tidak dapat diproses dengan proses sublimasi, biaya untuk memproduksi alat pengering terkadang sangatlah tinggi dan proses sublimasi membutuhkan ruang yang lebih besar untuk melakukan proses tersebut. Dalam perkembangan teknologi, proses sublimasi dalam pemanfaatan perubahan wujud padat menjadi gas pada industri farmasi terus dilakukan pengembangan oleh para ahli. Tujuannya agar dapat merancang teknologi dan peralatan yang lebih efektif dan efisien dalam menjalankan proses sublimasi sehingga proses pengolahan bahan kimia tersebut dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas tinggi lagi. Post Views 62 - Sifat suatu benda dapat berubah baik dari segi wujud, warna, maupun komponen lainnya. Perubahan sifat benda terjadi sebagai akibat faktor-faktor tertentu, termasuk pemanasan, pembakaran, pencampuran, pembusukan, hingga pendinginan, Perubahan sifat benda memungkinkan suatu benda berubah sifatnya misalnya dari padat menjadi cair atau dari cair menjadi uap. Perubahan tersebut bisa terjadi secara sementara atau bahkan tetap. Namun sebelum mengenal perbedaan antara perubahan sementara dan tetap, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu macam-macam sifat benda. Sifat benda merupakan karakter atau ciri khas suatu benda yang membedakannya dengan benda lain. Menurut Choiril Azmiyawati dalam "IPA 5" sifat benda terdiri dari berbagai komponen, meliputi bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, hingga bau. Sifat benda-benda secara umum ada tiga, yaitu padat, cair, dan gas. Perubahan sifat suatu benda meliputi beberapa peristiwa, antara lain - membeku, yaitu perubahan sifat benda dari cair ke padat. Contohnya air yang dibekukan di lemari pendingin berubah menjadi es batu;- melebur, yaitu perubahan sifat benda dari padat ke cair. Contohnya biji besi yang dipanaskan berubah menjadi cair;- menguap, yaitu perubahan sifat benda dari cair ke gas. Contohnya air yang didihkan yang berubah menjadi uap;- mengembun, yaitu perubahan sifat benda dari gas ke cair. Contohnya udara buangan dari pendingin ruangan AC menjadi air;- menyublim, yaitu perubahan sifat benda dari padat ke gas. Contohnya kapur barus yang diletakkan di dalam lemari semakin lama semakin mengecil;- mengkristal, yaitu perubahan sifat benda dari gas ke padat. Contohnya uap air yang mengalami penurunan suhu akan menjadi sifat benda sementaraPerubahan sifat benda secara sementara artinya sifat benda dapat kembali seperti semula sebelum mengalami perubahan. Sesuai dengan perubahannya yang bersifat sementara, perubahan ini tidak akan menghasilkan zat dalam wujud baru. Perubahan ini juga dikenal sebagai perubahan fisika. Hal ini memungkinkan sifat benda seperti semula, baik dari wujud maupun kekerasan. Berdasarkan buku "Mengenal Alam Sekitar" terbitan Departemen Pendidikan Nasional, ada beberapa contoh peristiwa perubahan sifat benda sementara, yaitu - air yang dipanaskan, di mana uap air dapat menjadi air kembali setelah suhu menurun;- es batu yang mencair setelah terkena panas atau berada di ruangan terbuka;- besi cair akibat dipanaskan dapat kembali menjadi besi padat setelah sifat benda tetapLain halnya dengan perubahan sementara, perubahan sifat benda secara tetap menyebabkan benda tidak dapat kembali ke wujud semula. Perubahan sifat benda secara tetap menyebabkan benda memiliki zat penyusun yang baru. Perubahan ini juga dikenal sebagai perubahan kimia. Hal ini menyebabkan benda berubah secara wujud, kelenturan, bau, maupun komponen penyusunnya. Berikut beberapa contoh peristiwa perubahan sifat benda tetap - kayu kering dibakar dengan api menjadi arang;- buah segar mengalami pembusukan sehingga menghitam, bau, dan lembek;- singkong yang diberi ragi dan melalui peristiwa fermentasi pembusukan berubah menjadi tapai. - Pendidikan Kontributor Yonada NancyPenulis Yonada NancyEditor Yandri Daniel Damaledo – Jika mendengar istilah bioteknologi, mungkin akan terpikirkan suatu teknologi dalam bidang teknologi yang canggih. Namun sebenarnya manusia telah sangat lama menggunakan bioteknologi, sekitar tahun yang lalu untuk menghasilkan roti, tempe, dan dari Biotechnology Innovation Organization, pengetrian bioteknologi adalah teknologi berdasarkan biologi yang memanfaatkan proses seluler dan biomolekuler untuk mengembangkan teknologi dan produk yang membantu meningkatkan kehidupan dan kesehatan planet. Jenis bioteknologi Berdasarkan proses serta alatnya bioteknologi dibagi menjadi dua jenis, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Berikut penjelasannya Bioteknologi konvensional Bioteknologi konvensional yaitu bioteknologi yang menggunakan peralatan serta bahan sederhana dalam prosesnya. Bioteknologi konvensional memanfaatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk baru yang berguna bagi manusia. Baca juga Contoh Produk Bioteknologi Modern di Bidang Kesehatan Bioteknologi modern Bioteknologi modern yakni bioteknologi yang menggunakan bahan, peralatan, serta teknologi canggih dalam prosesnya. Bioteknologi modern adalah perkembangan dari bioteknologi konvensional. Dilansir dari National Center for Biotechnology Information, bioteknologi modern lahir dari penemuan DNA sebagai materi genetik yang dapat bereplikasi dan berperan penting dalam pewarisan sifat. Bioteknologi modern mencakup rekayasa genetika untuk menghasilkan suatu produk yang berguna bagi kehidupan di bumi. Contoh bioteknologi konvensional dan penerapannya Selama ribuan tahun bioteknologi konvensional telah membantu kehidupan manusia terutama dalam bidang pangan. Selain dalam bidang pangan, bioteknologi konvensional juga membantu manusia dalam domestikasi hewan dan tumbuhan, serta bidang medis. Baca juga Bioteknologi Arti, Sejarah dan Perkembangan